STIA Banten Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

PANDEGLANG – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Banten Pryo Handoko mengatakan, revolusi industri 4.0 menjadi babak baru perindustrian. Pada era ini, kata Pryo, akan lebih banyak peran dari teknologi virtual dan bentuk-bentuk perindustrian yang kian canggih.

Untuk itu dibutuhkan perubahan pola pikir, utamanya bagi para pemangku kepentingan tak terkecuali mahasiswa.“Perkembangan industri saat ini sudah seharusnya direspons cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan. Dengan respons yang cepat dan tepat, akan mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global.

Kami selaku pengelola pendidikan juga berkomitmen menyiapkan lulusan yang responsif terhadap perubahan zaman,” kata Pryo di sela-sela seminar nasional bertema Menyiapkan Mindset Bangsa Indonesia Menghadapi Disruption Revolusi Industri 4.0 yang digelar STIA Banten di Hotel Horison Pandeglang, Minggu (7/4).

Dalam seminar yang dihadiri oleh 700 mahasiswa STIA dan peserta lainnya dari berbagai daerah, menghadirkan tiga pembicara nasional yakni Prof Dr Martani Huseini, Guru Besar Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Indonesia; Firmansyah, pejabat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, dan Nike Akhsaniyati Kholisoh, pengusaha sukses asal Banten.

Dalam paparannya, Firmansyah menyampaikan materi soal kebijakan pemerintah dalam menyiapkan bangsa Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. “Pemerintah berkomitmen mendorong seluruh elemen bangsa menjadi pelaku dalam revolusi industri 4.0 dengan menyiapkan infrastrukturnya. Diharapkan mahasiswa pun tanggap dengan revolusi industri ini,” katanya.

Martani Huseini membahas soal disrupsi (perubahan) akibat kemajuan teknologi informasi. Katanya, saat ini tengah terjadi dilema sistem pendidikan akibat pesatnya teknologi. “Kemajuan teknologi semakin memudahkan belajar.

Manfaatkan kemajuan ini untuk menyambut revolusi industri. Mahasiswa juga harus mengerti trend dunia dan selalu kritis apakah materi perkuliahan yang diapat akan bisa menjawab tantangan zaman? Untuk itu peran sentral kampus dalam menyongsong perubahan ini sangat penting,” jelasnya.

Sementara itu, pembicara lainnya yakni Nike Akhsaniyati Kholisoh, menyampaikan materi kesiapan sektor swasta dalam menghadapi revolusi industri 4.0.  Perempuan yang juga perancang mode ini mengajak pada mahasiswa untuk tidak takut mencoba trend-trend baru yang disandarkan pada teori yang didapat dibangku kuliah. “Jangan takut gagal. Ciptakan lapangan usaha sesuai keinginan pasar. Kemudian pergunakan kemajuan teknologi untuk melakukan pemasaran.” (muhaemin)

Sumber Berita: http://bantenraya.com/berita/2019/04/08/6482/stia-banten-siap-hadapi-revolusi-industri-40 #ixzz5kZD8W4Pg
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

You may also like...