Lulusan STIA Banten Siap Jadi Pelaku Ekonomi & Pembangunan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Banten melakukan wisuda angkatan XI program sarjana Strata Satu (S1) tahun 2019 di Horison Altama Pandeglang. Sebanyak 198 mahasiswa yang lulus tahun ini, tentu disiapkan untuk menjadi pelaku ekonomi dan pembangunan di Kabupaten Pandeglang. Demikian dikatakan ketua Yayasan STIA Hasyim A. Abdullah ditemui usai acara, Minggu (10/2).
Hasyim A Abdullah juga mengatakan, hadirnya STIA di Banten ini untuk mendorong kemajuan dunia Pendidikan di Pandeglang dan Banten. Menurutnya, ini sesuai visi saat berdirinya STIA Banten, “Saya ingin membantu Pemerintah Daerah, anak kita termasuk sangat kreatif dan bisa menjadi pelaku ekonomi dan pembangunan,” ungkapnya.
Era saat ini bisa dikatakan sulit untuk dunia pekerjaan, oleh sebab itu menurut Hasyim, pihaknya minta ketua STIA banten membetikan bekal kewirausaan sehingga tidak hanya mudah mencari kerja, tapi menjadi penyedia lapangan kerja, “Tapi saya dengar mereka lulusan STIA Banten saat ini sudah banyak yang memulai bisnis sesuai minat mereka, mulai dari bisnis online, jasa, dan mengabdi pada daerah,” terangnya.
Sementara Assisten Administrasi Umum Setda Undang Suhendar, mengatakan, bahwa lulusan STIA Banten harus dapat ikut andil dalam mendorong pembangunan di Kabupaten Pandeglang baik dari segi perekonomian, pemerintahan, dan pariwisata, “Sehingga lulusan dari sini bisa jadi sarjana yang handal untuk membangun Pandeglang. Dan saat ini dengan STIA Banten banyak melakukan kajian untuk mendorong pembangunan,” kata Undang.
“Saya ucapkan selamat kepada para mahasiswa, ilmu yang didapat disini dapat bermanfaat bagi dirinya keluarga, agama, pemerintah, nusa dan bangsa,” ujarnya.
Terpisah, Ketua STIA Banten Pryo Handoko, mengatakan yang saat ini di wishuda kurang lebih 198 yang tergabung kedalam Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Administrasi Niaga. Ia menilai, lulusan dari STIA tentu sudah siap untuk berkompetensi dan menjawab tantangan zaman, “Kami sengaja melibatkan para mahasiswa untuk ikut kajian yang bekerjasama dengan Pemda Pandeglang, hal ini sekaligus mengajarkan mereka sehingga bisa mengetahui kondisi daerah,” kata Priyono.
Priyono megakui, jika saat ini kemajuan terus berkembang salah satunya dunia teknologi. Menurutnya, jika tidak dapat mengikuti perkembangan tentu akan jauh tertinggal, “Discruption adalah tantangan kami, walaupun ilmu administrasi tetap mahasiswa harus biasa menggunakan teknologi, makadari itu dalam perkulihan mahasiswa dibekali pengetahuan komputer dan jaringan karena teknologi tidak dapat dibendung lagi,” tuturnya. (RESONANSI. ID – Yul/Red)