Seminar Nasional dan Call for Papers bertajuk “Membangun Bangsa Melalui Pembangunan Ekonomi Perdesaan”
Pandeglang, 25 Mei 2025, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Banten sukses menggelar Seminar Nasional dan Call for Papers bertajuk “Membangun Bangsa Melalui Pembangunan Ekonomi Perdesaan”, yang diselenggarakan di Hotel S’Rizki Pandeglang. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekonomi desa sebagai fondasi pembangunan nasional.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Drs. Samsul Widodo, MA (Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa PDTT), Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc (Guru Besar IPB), dan Sigit Iko Sugondo (Tokoh Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Acara dipandu oleh moderator Dr. Achmad Supandi, S.Kom, MMSI, CPHRM, CNHC Ketua BMKG Corporate University & Knowledge Management sekaligus Dosen Pascasarjana STIA Banten.
Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Pandeglang, Hj. Rd. Dewi Setiani, Asisten Deputi III Pemprov Banten E.A Deni Hermawan, dan Ketua STIA Banten, Bp. Dr. Priyo Handoko, serta diikuti lebih dari 600 peserta dari kalangan akademisi, pemerintah daerah, mahasiswa, dan pelaku pembangunan desa.
Dalam sambutannya, Bupati Pandeglang menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix dalam membangun desa. “Desa memegang peranan strategis dalam ketahanan bangsa. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, swasta, komunitas, dan media harus terus diperkuat,” ujarnya.
Sementara itu, E.A Deni Hermawan yang mewakili Wakil Gubernur Banten menyampaikan bahwa Pemprov Banten berkomitmen mendukung pembangunan desa, antara lain melalui program Bang Andra (Bangun Jalan Desa Rakyat Sejahtera).
Dalam paparannya, Drs. Samsul Widodo menyoroti pentingnya optimalisasi pemanfaatan Dana Desa. “Indikator keberhasilan pembangunan desa tak hanya soal pembangunan fisik seperti jalan, tapi harus lebih strategis: peningkatan kemandirian ekonomi dan kualitas hidup warga desa,” ujarnya.

Prof. Akhmad Fauzi menegaskan pentingnya kesiapan desa menghadapi era Society 5.0. Ia menekankan bahwa pemuda desa harus dilibatkan dalam menjaga ketahanan pangan dan mempertahankan kultur lokal sebagai identitas desa yang tak ternilai.
Sementara itu, Sigit Iko Sugondo membagikan pengalaman sukses dalam membangun ekonomi desa berbasis potensi lokal. Ia menyampaikan tiga kunci utama pemberdayaan desa: (1) peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, (2) penguatan kelembagaan lokal, serta (3) pendampingan berkelanjutan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif dan penyerahan penghargaan kepada para narasumber dan kontributor Call for Papers. Seminar ini menjadi langkah nyata STIA Banten dalam mendorong sinergi dan kontribusi strategis dunia pendidikan tinggi terhadap pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.